Kerusakan Sosial
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ
مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Jamaah
yang di muliakan Alloh swt.
Hari
ini, di hamparan bumi Alloh yang luas ini, ternyata banyak diantara manusia
yang tidak sadar bahwa kita sedang hidup di dunia. Kita bukan hidup di surga,
tempat yang tiada sedikitpun larangan dan sesuatu yang memberatkan, tempat yang
segala sesuatu menjadi halal.
Alloh
berfirman (QS. Al Balad:4)
Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia berada dalam susah payah.
Jamaah rohimakumullah,
Tingkat
persaingan hidup yang begiru ketat, memaksa manusia untuk berusaha semaksimal
mungkin, berusaha exis dan bertahan dalam kehidupannya. Artinya adalah sudah
sangat bersyukur bila manusia mampu mendapatkan prestasi atau kemenangan, dan
kejayaan, sementara bertahan untuk hidup saja sudah sangat sulit, dan harus mati-matian
dalam mempertahankannya.
Saat
ini tatanan masyarakat Ibarat sudah menjadi hutan belantara, yang gelap akan cahaya
pembeda benar dan salah, gelap dari nur pembeda baik dan buruk, jauh dari norma,
tatanan dan aturan. Siapa yang kuat, dialah yang menang, siapa yang berani
dialah yang mendapatkan, siapa yang tahan malu maka akan senang dan kenyang. Norma
sosial sudah di lupakan, kaidah agama sudah di tinggalkan, adat dan tatanan
sosial tak pernah lagi di hiraukan.
Orang
jawa mengenal anggah-ungguh, tepa-selira, andap-asor, suba-sita, tata-krama, Di
tataran yang lebih luas, kita mengenal etika, sopan santun, tata krama, dan lain
sebagainya. Islam mengenal akhlaqul karimah, adab,ada al hilm, qonaah,
husnudzon, tawadhu’, dsb.
Jamaah
Jumah rohimakumulloh,…
Sedikit
contoh fakta sosial yang ada di daerah kita sendiri, ternyata begitusangat memprihatinkan,
dan layak kita jadikan bahan renungan.
- Beberapa hari yang lalu kami diminta menfotocopy sebuah surat, dan tidak sengaja membacanya surat perjanjiantersebut yang berisi permakluman untuk khalayak umum dan pernyataan untuk melacurkan diri yg ditandatangani keluarga, dan pejabat pemerintahan. Inti dari perjanjian dan surat pernyataan itu adalah, bahwa dia (wanita) telah melakukan hubungan selayaknya suami istri dengan seorang laki-laki selama sejak beberapa waktu yang lalu, hal itu adalah transaksi jual beli biasa. Akibat hal tersebut si wanita keguguran dan mesti melakukan perawatan medis, terpaksa wanita itu berhutang uang lagi ke lelaki yang menjadi pelangganya tersebut. Karena khawatir tidak dapat mengembalikan uang, maka dia membuat pernyataan untuk di ketahui para saksi dan pejabat pemerintahan terkecil, akan menjaminkan tubuhnya, dan atau akan melayaninya selayaknya suami sendiri selama sekian hari berurut-turut. (Na'udzubillah)
- Fakta dari lembaga survei lokal, bahwa telah tercatat 7 pelajar SLTA sudah tertular HIV AIDS, salah satu nya mengaku telah menularkan ke 8 wanita berbeda.) Data KPA adalah 0,25% penduduk indonesia telah terjangkit , bila di rata-ratakan, bolehlah satu penduduk kecamatan adalah 90.000 orang, maka bisa jadi ada 225 orang yang terjangkit., parahnya lagi banyak PNS di beberapa kab. di Indonesia Kab. PNS nya juga tertular HIV, ada yang 37, 34 dll. Proporsi penderita HIV aids antara Pria dan wanita adalah 1 : 1
- Hasil survei sederhana, bahwa anak umur 12 -13 tahun (SMP), dari 9 dari 10 mengaku sudah memilki pacar, yang notabene pacaran tidak jauh dari yang namanya birahi, dan ini sunguh ancaman luar biasa.
- Kematian akibat napza, miras sudah tidak terhitung.
- Di area yang lebih luas Kerusuhan, anarkisme, bentrokan, parahnya penyakit birokrasi mulai pungli, pemerasan, korupsi, atau apalah namanya, ikut meramaikan dunia dan mulai terkuat satu persatu.
Semuanya
berjalan lancar bagai tidak ada sedikitpun fungsi kontrol atau rem yang bekerja
efektif. Lalu ajaran Islam di mana, lalu budaya jawa yang katanya adiluhung di
mana, lalu dimana nilai kebangsaan yang di bangga-bangkakan?.
……..
|
[30:41]
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusi, ……
Jamaah
Jumah rohimakumulloh,…
Islam
datang dan telah terang benderang memberikan aturan main dalam perikehidupan
ini. Banyaknya kerusakan tananan sosial ini barangkali kalau kita telusuri ada
beberapa hal yang perlu di cermati.
1.
Manusia Sudah Kehilangan Alloh
Manusia
umumnya sudah kehilangan Alloh, sudah melupakan Alloh. Alloh sudah tidak lagi
menjadi teras dan pegangan dalam hidup manusia, sudah tidak lagi menjadi tujuan
hidup manusia. Dalam banyak hal, Alloh ditepikan dan dikesampingkan. Manusia
sudah tidak merujuk lagi kepada aturan Alloh.
Manusia
sudah tidak cinta dan tidak takut dengan Alloh. Tempat Alloh telah digantikan
dengan Alloh-Alloh palsu yang lain. Secara sadar atau tidak, Alloh telah
digantikan dengan dunia, dengan pangkat dan kuasa, dengan harta benda dan
kekayaan, dengan uang, dengan nama dan glamour, dengan populariti, kemasyhuran dan
sebagainya. Untuk inilah semua tujuan manusia hidup, bukan lagi untuk mendapat ridhlo
Alloh.
Alloh
menegaskan
"Barangsiapa
yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
(2) Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
[keperluan] nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan [yang dikehendaki] Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (3)"
(QS. Ath-Thalaaq, 65:2-3)
Mungkin
kita sering mengabaikan dari kalimat yang selalu kita ucapkan paling tidak 17
kali sehari ?
x$Î)
ßç7÷ètR y$Î)ur ÚúüÏètGó¡nS ÇÎÈ
Hanya
Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta
pertolongan[7].
2.
Manusia Ketandusan Kepimpinan
Manusia
sudah tidak terpimpin lagi benar. Manusia hanyut dan sesat dalam kehidupan ini
tanpa menuju ke arah yang pasti dan tidak dapat memenuhi tujuan dan maksud
mengapa manusia itu dijadikan. Manusia sudah tidak berfungsi sebagai manusia
lagi.
Pemimpin
yang ada di dunia, negara dan pemerintahan dan bahkan kita sekalian sebagai
kepala keluarga pada umumnya sebenarnya adalah bukan pemimpin. Paling tinggi
mereka dan kita hanya praktisi. Mereka praktisi hal-hal negara, keuangan,
khazanah dan ekonomi. Mereka hanya memenuhi keperluan lahir dan tidak memprioritaskan
keperluan rohani rakyat.
Pemimpin
dalam Islam bukan sekedar menyelesaikan keperluan lahir. Yang lebih penting
ialah keperluan rohani. Pemimpin dalam Islam bertanggungjawab mendidik dan
membina keinsanan rakyat. Membawa rakyat kepada Alloh. Mengajar mereka supaya
cinta, takut, taat dan patuh kepada Alloh. Pemimpin dalam Islam berkewajiban
menjaga kehidupan beragama rakyat dan menjadikan rakyat baik, beriman dan
bertaqwa.
“Hai
orang2 yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu
menjadi pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas
keimanan. Dan siapa di antara kamu menjadikan mereka menjadi pemimpin, maka
mereka itulah orang2 yang zalim” (At Taubah:23)
3.
Sistem Hidup Manusia Sudah
Punah
Sistem
hidup manusia di muka bumi ini tidak lagi berteraskan syariat Alloh. Ia adalah
hasil dari ciptaan akal manusia yang begitu dhaif dan lemah. Sistem yang
kononnya dirancang untuk kebaikan dan kebahagiaan manusia itu telah makan tuan
dan telah merusakkan dan mengkucar-kacirkan kehidupan manusia itu sendiri.
Di antaranya:
Di antaranya:
a.
Sistem pendidikan yang
cenderung sekuler, yang hanya bertujuan hal-hal duniawi telah merusakkan akhlak
manusia. Manusia hilang akhlak kepada Alloh dan hilang akhlak terhadap sesama
manusia. Manusia menjadi pencinta dan pemburu dunia. Manusia menjadi jahat,
sombong, bakhil, hidup nafsu-nafsi, zalim dan pentingkan diri sendiri.
b.
Sistem ekonomi ciptaan manusia
terutama sistem kapitalis hanya mementingkan untung tidak peduli dengan cara
apa. Sistem perekonomian begitu sia-sia, maksiat dan merusakkan orang, menindas
pekerja untuk mendapat untung berlipat ganda atau mubazir atau merusakkan moral
manusia dalam iklan untuk menjual barang. Berlaku monopoli, menetapkan harga
yang menyesatkan dan berlebihan yang menyusahkan manusia serta berbagai-bagai
lagi hanya karena berharap keuntungan yang banyak.
c.
Sistem kebudayaan berteraskan
nafsu telah melalaikan dan merusakkan akhlak manusia terutama muda-mudi. Muda-mudi
diajak menghayati rock, pop, metal, punk, berfoya-poya, bergaul bebas dan
berjinak-jinak dengan arak dan narkoba. Hasilnya, moral muda-mudi runtuh.
Timbul hamil atau anak I luar nikah, buang anak, kecanduan obat dan narkoba serta
macam macam lagi.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Kalau
hidup manusia mau dibetulkan, tidak dapat tidak, ketiga-tiga perkara ini wajib
kita jadikan tanggung jawab bersama.
Pertama, sebagai anggota dan kepala keluarga, kita perlu mengarahkan keluarga kita dibawa kepada aturan Alloh. Sungguh Alloh telah lengkap menyertakan aturan kepada kita dalam berkehidupan di dunia ini. Caranya adalah, dengan belajar, dan datangi majelis-majelis ilmu.
Pertama, sebagai anggota dan kepala keluarga, kita perlu mengarahkan keluarga kita dibawa kepada aturan Alloh. Sungguh Alloh telah lengkap menyertakan aturan kepada kita dalam berkehidupan di dunia ini. Caranya adalah, dengan belajar, dan datangi majelis-majelis ilmu.
Kedua,
pemimpin yang sejati yang bisa mendidik manusia perlu dicari. Kita mesti
berhati-hati dengan hadirnya calon pemimpin dan calon anggota legislatif, atau
pemimpin publik lainnya. Janganlah mau dan bisa iman kita di beli dengan
sedikit uang yang bisa menghinakan kita di akherat kelak.
Ketiga,
sistem hidup manusia yang sudah punah ranah ini perlu dibaiki dan perlu
mengikut peraturan hukum dan mengikut cara yang Alloh kehendaki. Kita mesti
sadar, bahwa aturan Alloh pasti sempurna adanya, yang tak akan pernah lekang di
makan zaman. Dan itu hukunya wajib kita bahu-membahu menegakkan dan
menjalankannya.
Semoga
diri dan keluarga kita mampu dan istiqomah mengikuti ketentuan Alloh dan
RosulNya, sehingga kita dan keluarga kita diselamatkan dari kerusakan budaya
ini. Amin
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ
اَللّهُمّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنًاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنّكَ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
رَبّنََا لاَتًؤَخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلىَ الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تُحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَنَا فَانْصُرْنَا عَلىَ الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبّنَا آتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ.
اَللّهُمّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنًاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنّكَ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
رَبّنََا لاَتًؤَخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلىَ الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تُحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَنَا فَانْصُرْنَا عَلىَ الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبّنَا آتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ.