Sabtu, 27 November 2010

MENGAPA HARUS BERSEDIH?


???????
Seiring berjalannya waktu, tak terasa Romadhon sudah hampir tiba di hadapan kita. Rasanya begitu cepat Romadhon berlalu dan datang siIih berganti. Bukankah kita juga masih ingat dengan kegiatan-kegiatan yang kita lakukan pada Romadhon tahun lalu? Yah begitulah perjalanan Romadhon dari waktu ke waktu.
Romadhon yang di dalamnya terdapat satu ibadah wajib bagi setiap muslim yakni puasa, ternyata kehadirannya mendapatkan sambutan yang berbeda-beda. Ada yang merasa senang dan bahagia, namun ada juga yang merasa biasa-biasa saja alias cuek bahkan ada yang merasa sedih atau tidak suka.
Bagi mereka yang menyikapi biasa-biasa saja, memandang Romadhon tak ubahnya seperti hari-hari atau bulan-bulan yang lain. Menurut mereka kedatangan dan kepergian Romadhon terjadi begitu saja, tak ada sesuatu yang menarik dan berarti bagi dirinya. Sehingga wajar jika akhimya mereka bersikap cuek terhadap Romadhon. Sementara itu bagi mereka yang merasa sedih atau bahkan cenderung kurang suka, menganggap Romadhon terutama ibadah puasanya, seperti sebuah belenggu yang akan mengekang dan memasung dirinya. Ketentuan untuk tidak makan minum, tidak berkumpul dengan suami atau istri pada siang hari sampai terbenamnya matahari, supaya berkata-kata yang baik, tidak dusta dan ketentuan lainnya dirasanya sebagai bentuk penyiksaan yang Iuar biasa. Mereka betul-betul merasa menderita dengan itu semua.
ltulah pikiran yang ada di benak mereka, tapi benarkah demikian? Sebenarnya tidak !. Justru Romadhon dengan ibadah puasanya akan mendatangkan manfaat dan kebaikan yang banyak bagi manusia, baik secara jasmani maupun rohani, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrowi.
Satu hal yang perlu disadari bersama bahwa lbadah puasa yang dirasa memberatkan bagi sebagian orang ternyata dirancang oleh AIIah SWT sesuai dengan takaran dan kemampuan manusia. AIlah SWT telah berfiman yang artinya : “AIIah tidak membebani seseorag melainkan sesuai kesanggupannya” (QS. Al Baqarah 286). Apa bukti kebenaran firman Allah ini? Ternyata puasa itu dapat dilaksanakan oleh semua manusia, dan manapun asalnya, apapun warna kulitnya, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda. Ini menunjukkan kalau puasa itu tidak berat melainkan sesuai kemampuan manusia.
Lalu apa hikmah atau manfaat dan ibadah puasa ini? Setiap kali AlIoh SWT memerintahkan suatu kewajiban kepada manusia pasti ada hikmah atau manfaat yang terkandung di dalamnya, hanya saja pada saat itu mungkin manusia belum tahu karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan manusia.
Yang jelas apa yang Allah SWT bebankan kepada manusia adalah demi kebaikan dan kemudahan manusia itu sendiri. AIIah SWT telah berfirman yang artinya :“ AIIah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagirnu” (OS. AI-Baqarah ayat 185).
Jadi semua ketentuan yang AIIah SWT berikan kepada manusia baik berupa perintah maupun larangan adalah demi kebaikan dan kemudahan manusia, bukan sebaliknya. Begitu juga dengan puasa.
Menurut para pakar kesehatan temyata puasa sangat bagus bagi kesehatan manusia, seperti pendapat Prof. Hembing Wijakusuma, beliau berpendapat bahwa puasa yang benar sesuai tuntunan Nabi SAW akan menjadikan metabolisime dalam tubuh baik dan lancar. Kalau metabolisme dalam tubuh baik dan Lancar tentu akan membuat tubuh jadi sehat. Masih menurut beliau, puasa juga dapat mencegah proses penuaan dini, sehingga orang yang berpuasa relatif tampak Iebih segar dan kelihatan awet muda. Dan yang Iebih penting lagi menurut beliau, puasa yang dilaksanakan secara ikhlas karena mengharap ridho AIIah SWT membuat pelakunya menjadi manusia yang tenang den terbebas dan stres yang bisa menimbulkan penyakit stroke.
Disamping itu puasa juga bisa melahirkan sifat-sifat yang mulia seperti jujur, amanah, tanggung jawab, disiplin, pemurah, penyantun, respek (peka terhadap Iingkungan sosial), pemberani (karena benar) dsb. Sehingga dari puasa (tentunya yang benar sesuai tuntunan Nabi SAW) bisa melahirkan pribadi-pribadi unggul. Lebih dari itu, sesuai janji Rosululloh SAW bahwa puasa dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang artinya : “ Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala AIIoh maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhori).
Puasa juga bisa mengantarkan pelakunya untuk meraih surganya Allah yang penuh dengan kenikmatan melalui sebuah pintu khusus yaitu pintu ROYAN namanya. Pintu ROYAN ini memang disediakan oleh Allah khusus bagi para ahli puasa sebagairnana diterangkan dalam sebuah hadits yang shohihb. Nah sudah jelas kan, betapa banyak hikmah yang terkandung dalam ibadah puasa? Mengapa harus bersedih? 

Wallohu a’lam bishowab.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampaikan Komentar untuk diskusi bersama

SMS GRATIS BOS.!

Group